Miracle Of Violin

, , No Comments


Suara merdu menyita perhatian seluruh warga panti asuhan malaka ternyata berasal dari Olin gadis pecinta biola. Ia mewarisi hobi neneknya bermain biola dan sekaligus biola emasnya juga warisan neneknya. Semua bakatnya didukung oleh warga panti termasuk sahabatnya Windi.

Namun suatu ketika ada seorang datang menggunakan mobil Lamborgini dan berjas abu-abu tua. Semua warga panti terkejut atas kedatangannya. Ternyata Ia adalah pelatih biola handal yang terkenal di tv namanya Michael Martin. Ia datang ke panti tersebut untuk menjemput Olin dan membawanya ke karantina khusus pemain biola.

Selama di karantina, Ia berteman baik dengan Clara. Mereka berdua bersahabat dekat. Dan ternyata 1 bulan kedepan ada perlombaan yang melibatkan Olin dan Clara. Mereka berlatih ketat setiap minggunya hingga ajang perlombaan tiba Olin dan Clara masuk dalam babak lima besar. Mereka berdua dilatih oleh Michael Martin tetapi Clara menganggap pelatih ini lebih peduli kepada Olin ketimbang dirinya.

Clara menggangap pelatihya itu menaruh peduli kepada Olin karena temannya tersebut hidupnya seorang diri akibat ditinggal mati oleh kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena mulai merasa iri, Clara kini mulai menjauhi Olin. Ia mulai merasa cuek, kasar bahkan berani memutuskan persahabatannya dengan Olin dan ganti mengganggap temannya itu sebagai musuh. Mengetahui hal ini hati Olin jadi sedih. Ia merasa terpukul, Ia merasa sendiri lagi dan Ia pun semakin bingung akibat perubahan tingkah Clara itu.

Ajang perlombaan babak 5 besar pun tiba. Olin berangkat bersama Michael tapi Ia tidak melihat Clara. Ia semakin cemas. Sampai disana Ia bertemu Windy sahabat pantinya yang ikut hadir menonton. “Win, aku mau beli popcorn, titip biolaku sebentar ya?,” kata Olin sambil memberikan biolanya kepada Windy dan pergi. “aduh,...krucuk-krucuk nih, laper,... aku mau beli makan dulu dech kan lombanya masih 20 menitan lagi,” gumam Windy sepeninggal Olin.

Windy yang merasa lapar dan mau membeli makanan ini lalu menaruh biola Olin di sembarang tempat dan peri keluar. Tak lama kemudian Olin kembali dan bingung kemana Windy dan biolanya, akhirnya ditunggulah. Lalu Windy datang dan bingung juga.
“lho,... biola emasmu mana yah/, tadi disini,”.
“lho,... aku kan gak tau tadi aku titipkan ke kamu,”.
“waduh gimana nih biolanya ilang!,”.

Namun dibalik kursi tadi ada sepucuk surat bila ingin biolanya kembali  Ia harus pergi ke jl. Ginanjar II/5. Bergaslah Olin kesana, Windy memberitahu kejadian itu ke Michael Martin, yang lalu menyusul Olin.

Sesampai disana, ternyata itu rumah kosong. Olin memberanikan diri masuk kedalam dan ada kilatan cahaya. Olin tau itu pasti biola emasnya. Dan ternyata benar, namun disana ada juga Clara. Clara memperingatkan “jangan mendekat?”, tapi Olin nekad dan, ...dor. olin tertembak oleh pistol Clara. Ia jatuh berlumuran darah sambil memeluk biola kesayangannya itu, pesan neneknya Ia harus menjaga biola itu dari apapun dan sekarang Ia sudah membuktikannya.

Tak lama berselang polisi datang. Tangis haru bercucuran. Kisah akhir sang pecinta biola, Clara dijerat hukum dan dipenjara, sedang biola emas Olin dimasukkan kedalam museum alat musik internasional.

By : Khodijah Aulia 
Kelas :8 K 

0 komentar:

Posting Komentar