“Hentikan tolong hentikan” sergah Sophie tak tahan
melihat sahabatnya terluka. “Tolong hentikan”, tidakkah kalian berpikir
perasaan Tarish?,. Apa salah dia hingga membuat kalian menyiksanya?. Atau kah
terlalu kurang penderitaan yang Ia rasakan,?”.
Sophie berusaha melindungi sahabat karibnya yang sama
sekali tak berdaya. Tarish mengidap leukimia stadium 2 yang membuat hidup
indahnya menjadi keterpurukan batin. Meskipun belum terlalu akut, Tarish harus
berada dikursi roda sehari-hari. Tanpa keluh kesah Ia jalani semua dengan
kesabaran.
Sophie selalu berusaha menjadi orang pertama yang bisa
menghibur Tarish kala bersedih Ia rela mlindunginya dengan segenap jiwa.
Di Kally’s International School (KIS) semua murid
berdandan perfect serba fashionable, tak mengenal ekonomi tingkat bawah. Tarish
memang orang mampu tapi hidupnya berubah 180 derajat saat mengidap penyakit
mematikan itu. Tarish selalu mendapat bully-an dari teman-temannya karena
setiap mata pelajaran dapat ditaklukannya. Semua teman iri dan membencinya,
padahal Tarish berusaha membagi ilmunya dengan kawan lain. Tarish selalu
mendapat pujian dari semua guru akan kecerdasannya. Diva, murid paling sombong
disekolah tak akan membiarkan Tarish mendapat kebahagiaan itu walau hanya
sedetik.
Kamar Tarish penuh dengan kertas impian yang Ia tempelkan
didinding. Semua yang Ia inginkan bukan sebuah barang melainkan sebuah
cita-cita besar yang akan Ia wujudkan. Satu persatu impiannnya sudah mulai
terpenuhi dengan semua kerja keras yang Ia lakukan. Tarish bahkan mempunyai
seribu impian yang melekat dipikirannya. Diva yang selalu merusak hidupnya tak
mau kalah dengan Tarish. Diva berani melakukan teror terbesar dalam hidup
Tarish. Teror yang membuatnya banyak kehilangan perhatian, teror yang mebuatnya
jatuh dalam kubangan besar, teror yang akan terkenang semasa hidupnya.
Papa Tarish mengobatkan Tarish di rumah sakit ternama di
Singapura. Dia bahkan tak peduli kehilangan rumahnya demi kesembuhan anak
kesayanannya itu. Enam bulan berlalu dengan cepat, Allah telah mengangakat
penyakitnya. Tarish telah berada di Indonesia sekarang, dan teror itu,... Ya
teror itu kembali dimulai!. Diva mendorong Tarish hingga terjatuh kelantai
satu. Mata Tarish membentur trotoar hingga Ia mengalami cacat fisik. Dia
buta!,.... Diva terjerat polisi saat ketahuan salah satu satpam yang melihat
kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri. Saat ini Tarish sedang ditangani seorang
dokter.
Selepas Ia sadar, Ia berucap,....Mengapa hidupku dipenuhi
kemabu?,.... Tarish bahkan tak bisa menangis, Ia tak mungkin bisa melihat isi
dunia lagi selamanya!. Sophie selalu menjadi bahan runtukan Tarish, Sophie tak
kuat melihat sahabatnya menderita. Hingga penyakit jantung lemahnya kambuh dan
mengikhlaskan kedua matanya untuk sahabatnya sendiri.
“Jagalah pemberianku Tarish, setidaknya untuk mewujudkan
seribu impianmu,”, tulis Sophie pada secarik kertas yang Ia selipkan dibuku
diary Tarish. Tarish membacanya saat Ia baru saja selesai operasi mata. Ia
bahkan tak berhenti menangis melihat sahabatnya kini berada di surga.
Dengan berjalannya waktu, Tarish berhasil mewujudkan
seribu cita-cita indah yang tertulis didnding kamarnya.
By : Azka Nadia Salsabila
Kelas : 8B
0 komentar:
Posting Komentar